Manajemen Pengendalian Mutu, Tepat Biaya, Tepat Mutu, Tepat Waktu
Nama : Cita Santuni
Nim : 2019D1B131
Kelas : 4E
Matkul : Pengawasan dan Pengendalian proyek
Buatlah detail dengan penjelasan yang lengkap terkait dengan:
1.
Manajemen pengendalian
mutu
2.
Tepat biaya
3.
Tepat mutu
4.
Tepat waktu
MANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU, TEPAT BIAYA, TEPAT MUTU, TEPAT WAKTU
1. Manajemen pengendalian mutu
manajemen berasal
dari bahasa perancis kuno management, yang memiliki arti “seni melaksanakan dan
mengatur.” Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan di terima secara
universal. Mary parker follet, misalnya mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain, sedangkan menurut Ricky W. griffin
mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat di capai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada di laksanakan
secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Pengendalian
merupakan kegiatan pemantauan, pengujian dan tindakan turun tangan agar
langkah-langkah kegiatan terarah kepada tujuan yang telah ditetapkan, menjaga
kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan. Melalui pengendalian dapat
diantisipasi keterlambatan terhadap jadwal yang telah ditetapkan, serta
menghidari terjadinya pembengkakan biaya proyek. Pengendalian proyek dilakukan
seiring dengan pelaksanaan proyek. Pengendalian proyek dilakukan agar proyek
tetap berjalan dalam batas waktu, biaya dan performan yang ditetapkan dalam
rencana.
Mutu memiliki beberapa pengertian
Menurut phil crosby, mutu berarti kesesuain terhadap persyaratan
·
Menurut edward deming,
mutu berarti pemecahan masalah untuk mencapai penyempurnaan terus menerus dalam
hal ini mutu berarti sesuatu yang kontinu, senantiasa ada perbaikan, tidak
stagnan.
a.
Manajemen mutu
Manajemen
mutu proyek (Project Quality Management) melibatkan proses yang mensyaratkan
dan menjamin bahwa proyek tersebut akan memenuhi kebutuhan yang disyaratkan
termasuk di dalamnya semua aktivitas yang melibatkan fungsi manajemen secara
keseluruhan, antara lain kebijakan mutu, obyektifitas dan tanggung jawab dan
implementasinya terhadap perencanaan mutu/kualitas, penjaminan mutu, control
mutu/kualitas, dan peningkatan mutu/kualitas (PMBOK dalam Dofir, 2002). Proses manajemen
mutu proyek terdiri dari:
· Perencanaan Kualitas
(Quality Planning) yaitu untuk mengidentifikasi standar kualitas mana yang
relevan untuk proyek tersebut dan menentukan apakah sudah memenuhi syarat.
· Penjaminan Mutu (Quality
Assurance) yaitu untuk mengevaluasi kinerja proyek secara keseluruhan
berdasarkan keyakinan bahwa produk/proyek akan memenuhi standar yang relevan, Dilakukan
pemilihan prosedur pekerjaan, manual, dan prosedur pengujian material.
·
Kontrol Mutu/kualitas
(Quality Control) yaitu untuk memonitor hasil-hasil proyek. Pemantauan
secara spesifik terhadap elemen-elemen yang ada di konstruksi dan cara untuk
mengantisipasi apabila terdapat kualitas yang kurang baik. Staff Quality
Control akan pengawasan, pengambilan sampel material, dan pengujian material.
b.
Sistem mutu
Sistem mutu menurut ISO 8402 meliputi struktur organisasi, pertanggung jawaban, prosedur, proses, dan berbagai sumber daya untuk mengimplementasikan manajemen mutu. Tujuan dari sistem mutu adalah memberikan pendekatan yang sistemik dalam usaha pencegahan kegagalan dari suatu produk. Sistem mutu dari waktu ke waktu terus mengalami perkembangan. Sistem mutu pada awalnya dikenal dengan istilah inspeksi (inspection), kemudian berkembang menjadi
- pengendalian mutu (Quality Control
- selanjutnya menjadi penjaminan mutu (Quality Assurance)
- manajemen mutu (Quality Management)
- dan manajemen mutu
terpadu (Total Quality Management)
c.
proses manajemen mutu
· Perencanaan dan Strategi Mutu Untuk mencapai suatu tujuan, diperlukan proses perencanaan
dan strategi yang matang agar keputusan-keputusan yang diambil dapat lebih
terarah dan sesuai. Hal ini juga berlaku di dalam dunia bisnis. Untuk
melaksanakan, harus diawali dengan perencanaan yang baik. rencana dan strategi
yang dibuat pun juga harus memiliki struktur tahapan atau proses yang tepat.
· Implementasi
Perencanaan Mutu Setelah melakukan perencanaan strategi yang matang, implementasi mutu
diperlukan untuk mengaplikasikan hasil rancangan yang sudah dibuat. Di dalam
proses implementasi mutu, ada hal yang perlu diperhatikan, seperti standar
pengerjaan atau pembuatan produk, dan pengecekan kualitas mutu.
· Evaluasi mutu Setelah mengimplementasikan produk
dan menyebarluaskan produk kepada para konsumen, maka tahap berikutnya yang
perlu dilakukan adalah proses evaluasi mutu. Proses evaluasi mutu berguna untuk
meninjau kembali hasil dari produk yang dikeluarkan. Di dalam proses
evaluasi ini, perusahaan perlu untuk memeriksa kembali tingkat kepuasan serta
respon yang didapatkan dari produk yang sudah dihasilkan.
· Perbaiakan dan pengembangan Proses ini merupakan proses
lanjutan yang memanfaatkan hasil pemantauan dan pengendalian mutu hingga sebuah
perusahaan dapat berinovasi lebih lanjut terhadap produk atau jasa yang sudah
dikeluarkan sebelumnya.
d.
Pengendalian mutu (Quality Control)
Pengendalian mutu
merupakan upaya untuk mewujudkan salah satu dari tiga sasaran utama manajemen
proyek yaitu tepat mutu, tepat biaya dan tepat waktu. Pengendalian mutu
didefinisikan sebagai upaya pengawasan dan tindak turun tangan terhadap
pelaksanaan pekerjaan konstruksi agar memenuhi persyaratan teknis yang telah
ditetapkan di dalam Dokumen kontrak.
Pengendalian mutu
merupakan suatu proses pemeriksaan dan pengujian terukur, mulai dari material
(spesifikasi), pemasangan (sesuai gambar) dan hasil kerja (sesuai toleransi
spesifikasi teknis hasil pekerjaan) dan penilaian berdasarkan
standar/spesifikasi teknis dan peraturan yang di tetapkan yang harus di patuhi
proyek. Pengendalian mutu melakukan tindakan-tindakan berupa testing,
pengukuran, dan pemeriksaan untuk memantau apakah kegiatan konstruksi telah di
lakukan sesuai dengan rencana. Pengendalian mutu di lakukan pada tahap
pelaksaan proyek, khususnya pada tahap pengawasan dan pengendalian, agar
mengetahui apakah tahap-tahap pelaksaan proyek sudah dilakukan sesuai dengan
syarat dan rencana pada perencanaan mutu, Pada langkah pengendalian mutu
Prinsip dasar pengendalian mutu suatu pekerjaan mencakup 2 (dua) hal yaitu:
· Dimensi
(panjang, lebar, tinggi, tebal, kemiringan, lengkung dsb)
· Kualitas
(kepadatan, kuat tekan, daya dukung tanah, kekerasan dsb).
Pengendalian mutu di harapkan memenuhi
aspek-aspek sebagai berikut:
· Pemekrisaan dan pengkajian (material, alat, pekerjaan), Pemeriksaan dan pengkajian dilakukan terhadap gambar konstruksi proyek, rancangan pembelian peralatan dan perlengkapan, model proyek, dan perhitungan desain.
· Inspeksi dan pemekrisaan peralatan, Melakukan pemeriksaan dan melakukan uji coba untuk memastikan peralatan-peralatan yang digunakan dalam proyek bisa berfungsi dengan baik. Pemeriksaan bisa dilakukan saat peralatan baru saja diterima dari hasil pembelian. Pemeriksaan juga perlu dilakukan ketika instalasi peralatan sedang dikerjakan dan setelah instalasi selesai.
· Melakukan pengujian dengan sampling, Pengujian dengan sampling dapat dilakukan untuk memastikan kualitas material sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pengujian dengan sampling perlu dilakukan dengan berpegang pada beberapa prinsip yakni tepat waktu, efektif dan efisien, serta dapat dipertanggungjawabkan. Pengujian sampling harus dikerjakan dengan efektif dan efisien baik dari metode maupun instrumen yang digunakan supaya bisa mencapai titik-titik penting yang dapat memberikan gambaran umum pencapaian pelaksanaan proyek.
Segitiga manajemen proyek
1.
Tepat
biaya
Tepat biaya dalam
proyek kita tidak akan pernah lepas dari biaya, biaya yang di butuhkan untuk menyelesaikan
sebuah proyek harus di perhitungkan, pada intinya faktor biaya atau cost ini
adalah menentukan seberapa besar biaya yang akan di keluarkan untuk sebuah
proyek. Faktor biaya ini sangat di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor scope
dan faktor waktu. Secara umum semakin besar ruang lingkup dan semakin lama
waktu, maka akan semakin besar pula biaya suatu proyek
Tepat biaya
merupakan langkah akhir dari proses pengelolaan biaya , yaitu mengusahakan agar
penggunaan dan pengeluaran biaya sesuai dengan perencanaan, berupa anggaran
yang telah ditetapkan. Dengan demikian, aspek dan objek pengendalian biaya akan
identik dengan perencanaan biaya sehingga berbagai jenis kegiatan di lapangan
harus selalu dipantau dan dikendalikan agar hasil implementasinya sesuai dengan
anggaran yang telah ditentukan.
a. Anggaran
biaya proyek
· Biaya
langsung
· Biaya
tidak langsung
b. Modal
kerja (working kapital)
c. Biaya Pemilik, Biaya Kontraktor, dan Biaya Lingkup Kerja Pemilik
2.
Tepat
mutu
Mutu adalah apa yang
akan di kerjakan oleh proyek tersebut, produk, layanan atau hasil yang di raih
proyek tersebut atau di sebut sebagai kinerja (performance), harus memenuhi
spesifikasi dan kriteria dalam taraf yang di syaratkan oleh pemilik.
3.
Tepat
waktu
Waktu merupakan
salah satu faktor terpenting dalam menangani suatu proyek. Setiap proyek
memiliki batas waktu dalam penyelesaiannya, ada yang memerlukan waktu panjang,
ada juga memerlukan waktu pendek. Waktu penyelesaian tugas dalam suatu proyek
sangat tergantung pada jumlah orang dan pengalaman serta keterampilan
orang-orang tersebut dalam mengerjakan tugas- tugasnya.
Yang di maksud
dengan tepat waktu adalah berapa lama waktu yang di butuhkan untuk melaksanakan
suatu proyek serta apa itu jadwal proyek. Salah satu komponen yang menjadi
target utama dalam sebuah proyek. Pada intinya faktor waktu ini adalah
bagaimana kita menentukan lamanya waktu yang di perlukan untuk menyelesaikan
sebuah proyek. Komponen waktu begitu berarti, terutama pada saat yang memang
sangat krusial. Terkadang suatu proyek di paksa untuk selesai pada waktu tertentu,
walaupun berdampak pada membengkaknya biaya.
·
Identifikasi
Kegiatan
·
Penyusunan
Urutan Kegiatan
·
Perkiraan
Kurun Waktu
·
Penyusunan
Jadwal
·
Pengendalian
Waktu
·
Teknik dan Metode
Komentar
Posting Komentar